Sibolga - Kebijakan pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan Indonesia dalam hal ini dengan mengurangi kuota impor berdampak pada berbagai produk otomotif. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang selama ini mengimpor Daihatsu
Sirion dari Perodua Malaysia juga kini merasa kesulitan.
Supply unit mobil yang tadinya 200 unit tiap bulan kini berkurang setengahnya menjadi 100-an. Namun pihak ADM sedang mengupayakan agar ketersediaan unit tak membuat calon konsumen terkendala.
"Sekarang ini inden karena kan pemerintah membatasi impor. Yang kita dapat itu 60 persen adalah matic sisanya manual dan kuota untuk matik sudah habis. Sekarang kita sedang minta lagi, bila diapprove kita akan masukkan lagi," kata Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra di Sibolga, Sumatera utara.
"Kita sih maunya berdasarkan permintaan yakni 200 unit tiap bulan. Tapi sekarang hanya dapat 100 unit sehinga kita ya jualnya segitu saja," lanjutnya.
Oleh sebab itu, kini
Sirion harus mengalami inden sampai 3 bulan.
"Sekarang sudah dapat tinggal tunggu barangnya dan hanya dapat 100 unit. Padahal pasarnya bagus bisa sampai 200 bisa," kata Amelia.
"Ini kan terbatas, paling cepat 2 bulan. Kalau varian yang favorit bisa tiga bulan," kata dia lagi.
Padahal bila dibandingkan jumlah ekspor mobil
Daihatsu , impor hanya sedikit. "Tapi kan pemerintah mesti adil, kalau dibatasin ya dibatasin semua. Walaupun kita ekspornya besar, kan mereka by kuota, kalau butuh lagi ya ajukan lagi. Kuota impor yang diberi juga tak memperhitungkan jumlah ekspor, suka-suka pemerintah. Maka butuh waktu," tutupnya.