Sibolga - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencatat Surat Pemesanan Kendaraan atau SPK
Xenia baru hingga 11 Februari 2019 sudah mencapai angka 3.726. Angka tersebut lebih tinggi dari target bulanan yang sudah ditetapkan yakni 3.000 unit.
Oleh sebab itu, calon pemilik masih harus inden yang memakan waktu sampai 2 bulanan tergantung daerah dan tipe yang dipesannya (di Sumatera sampai 3 bulan). Dengan pasokan 3.000 unit/bulan, pihak Daihatsu menganggap hal itu masih normal.
"Kalau supply, masih sama denga
n target sales kita yakni 3.000 unit. SPK tadi itu hasil jumlah dari pertengahan Januari (dari tanggal 15) sampai pertengahan Februari (11 Februari) sehingga indennya mungkin sekitar satu setengah bulan sampai dua bulan tergantung daripada daerahnya," kata Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/2/2019) malam.
"Saya menilai sih indennya masih batas normal," lanjutnya.
Hendrayadi memaparkan, hal itu karena demand dan supply yang belum seimbang dan juga adanya tarif BBN (Biaya Balik Nama) baru. Dimana samsat di daerah tak sedikit yang menunggu keputusan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri).
"Jadi kalau mobil diperkenalkan di Januari, itu mengaspalnya cenderung lama karena ada penyesuaian BBN. Maka akan ada yang lebih lama, ada juga yang lebih cepat tergantung samsat di daerah masing-masing. Itu memang risikonya," ujarnya.
"Tapi saya rasa konsumen sudah mengerti hal ini, lah. Supply juga masih belum stabil biasanya untuk produk baru. Jadi inden hingga dua bulan saya rasa masih wajar," kata Hendrayadi lagi.
Dikesempatan sama ia mencontohkan pemesanan
Terios baru pada awal peluncurannya yang meledak. Inden SUV generasi baru dari Daihatsu itu sampai memasuki 4 bulan lebih.
"Sekarang
Xenia masih wajar. Bila kita melihat
Terios , itu sampai 3 bulan setelah launching indennya masih panjang. Bahkan sampai Juni waktu itu sehingga kita buatkan program untuk menjaga konsumen," jelasnya.
(ruk/dry)