Jakarta - Banyak hal untuk membuat mobil tambah nyaman, salah satunya disematkannya sistem transmisi
continuosly variable transmission atau biasa disebut
CVT. Meski demikian, tidak semua produsen mobil di Indonesia menerapkannya karena teknologi tersebut lebih mahal dibanding model transmisi konvensional.
Seperti
Daihatsu misalkan, yang masih belum tergoda untuk menyematkan
CVTpada produk-produknya di dalam negeri. Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, orang Indonesia belum terlalu tertarik dengan teknologi tersebut.
"Pada waktunya, bila permintaannya sudah ke arah sana
Daihatsu akan siapkan. Kita tidak ingin membuat suatu hal yang mubazir, yang pada akhirnya tidak diterima oleh pasar," kata Amelia di Sibolga, Sumatera Utara.
"Sebab CVT itu mahal, ada tambahan biaya. Kalau pasarnya belum mampu, masih menganggap (transmisi) automatic biasa masih affordable, ya sudah buat apa gitu hadirkan CVT. Jadi kita lihat dahulu marketnya bagaimana," lanjutnya.
Namun bukan berarti pihak
Daihatsu angkat tangan untuk hal itu. Amelia menyebut bahwa berbagai persiapan telah dilakukan hanya menunggu respons pasar saja.
"Semua masih on process. Kita sudah menyiapkan semuanya seperti study, pemilihan vendor, pemilihan transfer teknologi, dan lainnya. Bila tak terbentur regulasi, pasarnya sudah ke arah sana, kita akan jalankan," kata Amelia lagi.
Tak menutup kemungkinan juga bahwa pihak
Daihatsu akan membuat pabrik CVT tersendiri guna mengurangi harga jual mobil bertransmisi CVT. "Masih on progress," tutupnya.
(ruk/rgr)