Daihatsu Ayla  Turbo memang bikin geleng kepala. Bagaimana tidak, proyek ini menghabiskan dana hingga Rp 500 juta. Apalagi, tidak ada niat lain dari Daihatsu kecuali hanya ingin menunjukkan kemampuan. “Ini untuk menunjukkan kalau Daihatsu tidak hanya bisa bikin mobil biasa. Tapi kami mampu membuat mobil seperti ini,” kata Amelia Chandra, Marketing Director Astra Daihatsu Motor (ADM) saat berlangsungnya acara test drive Ayla Turbo di pusat penelitian Daihatsu, Karawang (07/03) lalu.

Bahkan, suku cadang pun tidak dipasarkan sebagai aksesori atau kit untuk penambah performa. “Ini berhubungan dengan masalah garansi. Tidak semua part (yang ada di Ayla Turbo) adalah bikinan Daihatsu,” tambah Pradipto Sugondo, R & D Executive Officer PT ADM. “Tapi mobil ini bisa menjadi inspirasi bagi konsumen Daihatsu, atau mereka yang suka modifikasi.”

Uang 500 juta, lebih dari setengahnya dihabiskan untuk bodi. Molding dan fabrikasi body kit, menghabiskan dana yang tidak sedikit. Bukan apa-apa, Ayla kencang ini awalnya dirancang untuk menarik perhatian pengunjung GIIAS 2018 lalu. Karena itu, mereka all out merancang bodi semenarik mungkin. Hasilnya, seperti yang bisa dilihat, sporty dan aerodinamis dengan cat yang mengilap. Sisanya, dicurahkan untuk rekayasa mesin turbo dan sistem penggerak yang lain.

Uji Ketahanan

Bicara penggunaan turbo pada mobil massal memang bukan hal baru. Honda, Chevrolet, bahkan DFSK dan Wuling sudah memakainya. Meski tujuannya untuk efisiensi. Tapi diakui oleh Pradipto, mereka ingin tahu seperti apa Ayla kalau diberikan turbo dengan kemampuan maksimal, tanpa terikat efisiensi. “Penggunaan turbo di mobil ini untuk mengetahui, batas atasnya seperti apa.”

Kalau boleh sedikit berspekulasi, rasanya uang Rp 500 juta bukan sedikit, bahkan untuk sebuah perusahaan raksasa seperti Daihatsu . Pasti ada sesuatu yang ingin diserap dari proyek ini. Entah itu injektor ganda untuk setiap silinder, sistem turbo atau yang lainnya.

Pengamatan kami, selama berlangsungnya acara uji coba di lintasan uji Daihatsu, mobil ini berjalan paling tidak 100 km, melayani puluhan wartawan yang penasaran. Mirip dengan uji ketahanan. Tidak mungkin kalau mereka tidak dapat apa-apa dari ‘mainan’ orang R & D ini.

Ditambah lagi, Amelia Chandra juga menegaskan pihaknya memang ingin tahu respons masyarakat seperti apa terhadap mobil ini. “Sekarang banyak mobil yang menggunakan turbo, nah kami ingin tahu respons pasar seperti apa. Kalau positif, bukan tidak mungkin masuk dalam porto folio (produk) kami.” Nah! (Ddn/Odi)